Selasa, 23 September 2014

menjelajahi keunikan di Kabupaten Ende

Ende Nua Kita
Ende Sa'o Kita
mai sai Kita jaga sama-sama

artinya :
Ende Kampung Kita
Ende Rumah Kita
Marilah kita jaga sama-sama


Ende, merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur. letaknya sangat strategis, karena berada di tengah-tengah Pulau Flores. dengan kontur alam dikelilingi pegunungan, panorama alam yang tersaji sangatlah memukau, dan membuat Kabupaten ini menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Flores.

geliat wisata bertumbuh pesat, seiring banyaknya maskapai penerbangan mulai buka rute penerbangan menuju Kabupaten ini. dan disertai menjamurnya Hotel kelas Melati di tengah Kota maupun di dekat tempat-tempat wisata nya.

# menuju ke Kabupaten Ende :

* Jalur Laut :
dari Pulau Jawa dengan menumpang Kapal Pelni dengan tujuan Pelabuhan Laut Ipi, Kabupaten Ende.
ada juga Kapal Perintis lainnya. (silahkan cek jadwal Kapal Laut )


Pelabuhan Laut Ende


* Jalur Udara :
dari Pulau Jawa, terdapat beberapa maskapai penerbangan. seperti Lion Air, Merpati dan Trans Nusa. sebelumnya transit terlebih dahulu di Denpasar dan Kupang.


Bandar Udara Ende
Hj. Hasan Aeroboesman


* Jalur Darat :
dari Pulau Jawa, dengan melintasi Bali, Lombok, Bima, Sape, Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa baru ke Ende.

banyak dari para sahabat traveller yang terkendala dengan waktu, kalau ingin berkunjung ke Kabupaten Ende. karena cukup jauh katanya.
tapi dijamin kalau anda mampir kesini, lelah dan capek selama perjalanan akan terbayar semuanya, dengan keindahan panorama alam, kearifan penduduk lokal dengan adat dan budaya nya.

berikut beberapa tempat yang layak untuk disinggahi di Kota Kabupaten Ende :

1. Tugu Nol Kilometer ;




berada persis di jantung Kota, Tugu ini merupakan titik awal untuk mengukur jarak ke berbagai daerah disekitar nya. dan juga sebagai spot pertama untuk mengelilingi keindahan Kota Ende.
disamping Tugu ini terdapat sebuah lapangan sepak bola dan sering digunakan juga untuk pergelaran acara lainnya.

2. Taman Budaya ;




dulu tempat ini merupakan gelanggang remaja. namun sekarang sudah dialihfungsikan menjadi Taman Kebudayaan dengan dibangunnya patung Sang Proklamator ditengah Taman ini yang menghadap ke Pantai.

3. Museum Tenun Ikat ;




lokasinya berada berseberangan dengan Taman Budaya.
didalam Museum yang cukup luas ini, tersimpan dengan rapih nya hasil tenunan khas Kabupaten Ende. dilengkapi dengan peralatan tenun yang berjejer disetiap sudut ruangan. kita juga bisa melihat secara langsung pembuatan tenun ikat ini.


Hasil Tenunan


4. Pantai Ria ;
letaknya tidak begitu jauh dari Taman Budaya. dengan garis pantainya yang mempesona, kita dimanjakan dengan lembutnya pantai berpasir putih ini.

tunggulah sampai matahari terbenam, untuk menyaksikan keindahan alamnya, sembari mencicipi kuliner lokal di warung-warung yang berjejer di pinggir pantai.


Sunset di Pantai Ria


5. Pasar Tradisional Mbongawani ;




seperti di pasar-pasar tradisional lainnya, pasar ini juga menjual aneka ragam hasil bumi, peralatan bercocok tanam, hasil laut dan sembako.
geliat kesibukan pasar ini dimulai pada pagi hari, dan terakhir akan terlihat sepi ketika waktu sudah mencapai siang hari.


6. Rumah Bekas Pengasingan Bung Karno ;




salah satu tempat yang merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Ende.
untuk menuju ke tempat ini, beranjaklah dari Titik Nol kilometer. tak lama berselang kita akan melintas di depan Markas Polisi Militer.
dari sini kita tinggal berjalan beberapa langkah lagi. karena tempat ini persis berada disamping Markas Polisi Militer.


7. Monumen Pancasila ;




Monumen ini sebagai petanda gerbang masuk menuju Kota Ende dari sisi Timur.
jika kita keluar dari Bandara, kita akan melewati tempat ini yang berada di simpang lima jalan raya.
dibelakang terlihat Gunung Meja yang berdiri dengan anggunnya.


8. Pantai Nanga Nesa ;




Pantai ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat untuk menghabiskan masa liburan.
letaknya yang berada diluar Kota, membuat pantai ini cukup tenang. sambil menikmati deburan ombak yang mencumbui bibir pantai berbatu dan berpasir putih.


senja di Pantai Selatan


tidak jauh dari pantai ini, kita akan menemukan sebuah muara. sebagai tempat bertemunya air laut dan air tawar.
panorama alam ditempat ini sangatlah memukau. dijamin anda pasti ingin berada lama-lama disini, sembari mengabadikan semuanya dengan kamera kesayangan.


Muara di Pantai Selatan Ende


9. Patung Marilonga ;




ini merupakan Patung seorang Pahlawan kebanggaan masyarakat Kabupaten Ende.
berdiri di salah satu simpang tiga, dan diapit oleh pegunungan dan sungai yang cukup lebar.
berada disisi timur pinggir Kota Ende, kita pasti akan melewati Patung ini, jika kita akan menuju ke Kota Ma'umere.


10. menjelajahi kearifan lokal Suku Lio ;

keluar dari Kota Ende, kita beranjak menuju ke arah timur.
kali ini kita akan menengok salah satu Suku terbesar di wilayah Kabupaten Ende.
"SUKU LIO".
Suku ini mayoritas berdiam di wilayah timur Kabupaten Ende, dari Pantai Utara sampai ke Pantai Selatan. sarat dengan kearifan lokal, adat dan budaya nya.
berada di wilayah dengan alam pegunungan, mata kita akan dimanjakan dengan panorama alam nya yang sangat mempesona.


Trans lintas Kabupaten Ende


melintas disebuah jalan raya yang berkelok diantara pegunungan yang menjulang, dengan salah satu sisinya terdapat jurang yang dalam.
tak bosan-bosannya mata memandang keindahan alamnya yang tersaji.


Trans menuju ke Suku Lio


setelah melewati wilayah pegunungan, mata kita kembali akan dimanjakan dengan panorama alam ladang-ladang sawah yang berada persis di pinggir jalan raya.
disarankan berhentilah sejenak ditempat ini, karena sayang untuk dilewatkan.


Sawah disalah satu perbukitan



kilau kemuning di kaki bukit


sepanjang perjalanan, kita akan menjumpai kampung-kampung kecil yang menghiasi wilayah pegunungan.
disini juga terdapat pasar kecil yang menjual hasil bumi seperti sayur, umbi-umbian, buah-buahan dan hasil bumi lainnya. yang langsung diambil dari ladang-ladang didekat rumah penduduk.





11. Perkampungan Suku Lio ;



Rumah Adat Suku Lio di Desa Jopu


keramahan masyarakatnya akan terasa, ketika kita mulai menjejakan kaki masuk ke perkampungannya.

"berilah sedikit senyummu, dan mereka akan membalasnya dengan beribu-ribu senyuman".

memang begitulah yang terjadi, dan buka hanya obrolan semata.
penduduknya yang ramah, seolah siap menyambut kedatangan kita.

mayoritas rumah-rumah diperkampungan berbentuk panggung. dan dibawah kolong rumah, biasa dijadikan sebagai tempat menenun kain oleh Ibu-Ibu.




hasil tenunan ini langsung dijual ketika hari pasar tiba. yakni pada hari Kamis, karena pasarnya hanya digelar sekali dalam satu Minggu.


tempat menjual hasil Tenunan



Pasar Tradisional di Desa Jopu


kesederhanaan dan kekeluargaan. itulah kesan pertama ketika kita berada di wilayah perkampungan Suku Lio.
walaupun disini mayoritas penduduknya beragama Nasrani, kita tidak akan menjumpai satu pun warung makan yang menjual makanan Haram.
karena di Suku Lio sangat menghargai sesama umat beragama lain. sikap toleransi antar umat beragama sangat kental dan terpelihara dengan baik sejak dahulu kala.


jadi tunggu apalagi ?
segeralah persiapkan dirimu, untuk menjelajahi Kabupaten Ende dengan Suku Lio nya.


# Note ;
maaf, disini penulis tidak mencantumkan estimasi biaya dan lamanya perjalanan.
lain waktu saja yah, hehehe . . .



Tidak ada komentar: