Senin, 15 September 2014

pesona keindahan Istano Basa Pagaruyung

cerita ini merupakan rangkaian dari solo travelling di Sumat'ra Barat.

dan pagi pun kembali menyapa, ketika saya mulai berjalan kaki membelah jalanan di Kota Batu Sangkar. Ibukota dari wilayah Kabupaten Tanah Datar.
beberapa kendaraan bermotor mulai menghiasi jalan raya yang mulai terlihat ramai. dan disalah satu sudut persimpangan, berjejer tukang ojek motor sembari menyapa pejalan kaki yang lewat. kali saja ada yang mau memakai jasanya, kira-kira begitulah. hehehehe.

tak ingin menunggu lama, saya bertanya kepada salah satu dari mereka.
"Uda, kalau mau ke Istana berapa bayarnya yah ?"
"10.000 mas, sudah biasa harganya seperti itu". jawab Bapak tadi dengan logat Minang nya yang khas.
perlahan sepeda motor yang saya tumpangi bergerak melintasi keramaian Kota ini. dengan waktu tempuh yang tidak terlalu lama, dan 10 menit kemudian sampailah di depan komplek Istana. nampak pagar besi setinggi hampi 3 meter berdiri kokoh mengelilingi tempat ini. dan saya segera turun persis didepan pintu gerbang utamanya.


                    gerbang masuk Istana

menurut cerita masyarakat setempat, Istana ini pernah 2 kali terbakar. dan dibangun kembali sesuai dengan bentuk aslinya.


                    karcis tanda masuk

setelah membeli karcis, saya segera memasuki komplek Istana yang megah ini, sembari menapaki anak-anak tangga yang memanjang ke samping.
dipelataran depan sudah berkumpul wisatawan lokal. dan ternyata salah satu rombongan wisata ini berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur.
"waaahh, satu daerah kita mas". ujarku sambil tersenyum.
mereka berjumlah 10 orang, sama-sama mau explore di Sumat'ra Barat.


                    tampak depan

perlahan saya masuk kedalam Istana, dengan terlebih dahulu melewati tangga dari kayu.
sebelum masuk kedalam ruangan yang cukup luas ini, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu yang disediakan oleh pihak pengelolah. sekilas melihat daftar tamu-tamu yang berkunjung disini. banyak juga wisatawan dari berbagai negara, terlihat dari bendera-bendera kecil yang menempel di bawah namanya.


                    ruangan didalam Istana

Istana ini terdiri atas 4 tingkatan, dan ditambah 1 bangunan lain yang menyambung kebelakang, yang digunakan sebagai dapur dan ruangan untuk menyimpan peralatan bercocok tanam.

lantai paling bawah bangunan ini cenderung ditutup untuk umum, entah apa yang tersimpan didalamnya.
lantai 2 berupa ruangan yang sangat luas. disini kita bisa melihat peralatan masyarakat Minang tempo dulu. dari peralatan cocok tanam, miniatur perahu, dan masih banyak lagi.


                         disalah satu sudut Istana

sementara ujung kiri dan kanan diruangan ini, nampak ruangan yang lebih mewah dari lainnya. konon disini merupakan singgasana Raja dan Permaisuri.
dan disalah satu sudut yang memanjang, ada 6 buah ruangan tidur, lengkap dengan peralatannya. dengan hiasan berupa kain-kain berwarna-warni memanjang dari loteng sampai ke lantai.


                    salah satu kamar tidur

naik ke lantai 3, ruangan ini lebih kecil dibandingkan dengan ruangan sebelumnya. nampak kursi-kursi kuno yang tersusun rapi di sudut dekat dindingnya.
disisi sebelah kiri kita akan melihat sebuah ruangan kecil yang berdinding tirai dari kain transparan. dihiasi aneka macam ukiran serta barang-barang antik lainnya. ini merupakan tempat berdiamnya Putri Kerajaan.

beranjak kelantai 4, dengan menapaki anak tangga yang berkelok, kita akan menjumpai sebuah ruangan yang cukup sempit.
disini hanya terlihat peralatan perang tempo dulu. seperti bedil, pistol rakitan, parang, tombak dan tameng. dari sini kita bisa melihat panorama Istana hampir secara keseluruhan. karena tempatnya berada paling tinggi, dengan adanya beberapa jendela yang dipasang hampir disetiap sudutnya.


                        bangunan disamping Istana


tak lama berada disini, saya pun turun ke lantai 2. penasaran dengan salah satu bangunan yang berada dibelakang ruangan utama.


                    bangunan dibelakang Istana


tak ada pengunjung lain kesini, segera saya masuk kedalam ruangan ini. ternyata disini adalah dapur umum, nampak bermacam-macam peralatan dapur khas Minangkabau. kelihatan masih baru dibuat, karena peralatan sebelumnya sudah hangus dilalap si jago merah. ketika terjadi kebakaran sebelumnya.


                          dibalik jendela


                    tampak samping

berjalan mengitari komplek istana yang sangat luas ini, membuatku mulai terasa lelah. sejenak berhenti dan istirahat disalah satu bangunan tak beratap dibelakang Istana. didepan tempat ini ada sebuah kolam yang cukup lebar. dan menurut kata salah seorang pengunjung, disitu merupakan tempat pemandian Putri-Putri Raja.
sementara disetiap sudutnya, tumbuh pohon-pohon yang rindang sebagai penghias keindahannya.


                         Ibu penjual buah-buahan

disekitar komplek Istana, kita juga akan menjumpai beberapa Ibu-Ibu yang menjual buah-buahan, makanan dan minuman ringan. yang tertata rapih, disepanjang pelataran depan Istana ini.

kalau kita ingin berkunjung ke tempat ini, ada tersedia angkutan umum dari Kota Padang - Kota Batu Sangkar. dilanjutkan dengan menyewa ojek motor ke Istano Basa Pagaruyung.


                    aku, didepan Istana



Tidak ada komentar: