Senin, 15 September 2014

semilir lembayung membawaku ke Danau Singkarak

. . . . . .
perjalanan ini, terasa sangat menyedihkan
sayang engkau tak duduk, disampingku kawan.
#dstnya . . .

kembali terdengar lantunan lagu itu, entah sudah berapa kali diputar ulang oleh si sopir mini bus ini.

"apa tidak ada lagu lain kah". gerutu salah satu penumpang disebelahku. sambil tersenyum kearahnya, saya mencoba mengalihkan pembicaraan ke topik lain.

"Pak, perjalanan ke Danau Singkarak berapa lama lagi?".

"paling 35 menit mas, tidak jauh lagi. setelah melewati jalan turun didepan itu, sudah lihat Danau nya". kata Bapak itu sambil tangannya menunjuk kearah depan.

"mas darimana ?, mas wartawan kah?, kesini dengan siapa ?".
tanya Bapak itu bertubi-tubi. mungkin dia sempat lihat penampilanku yang kelihatan beda dengan penumpang lainnya. apalagi kamera sengaja saya gantung didepan dada, pakai ransel, kacamata hitam dan penutup kepala serta buku peta Indonesia yang sempat dia pinjam baca sebentar.

"saya dari Kalimantan Pak, dan saya juga bukan wartawan. saya kesini sendirian saja".

"ooowwwwhhh". hanya itu balasannya.

setelahnya, saya mencoba melihat keluar dari jendela, ketika mini bus mulai melewati jalan turunan berkelok yang cukup terjal. disisi kanan jalan membentang bukit-bukit kecil dengan pemukiman penduduk yang menghiasi lerengnya. sementara disisi kirinya, jurang nan dalam begitu menggoda mata, dengan balutan sungai kecil yang menghampar didasarnya.

kembali terdengar suara Bapak tadi.
"mas, didepan itu Danau Singkarak. nanti mas turun di jembatan saja, pemandangan disitu lebih bagus".
tak lama berselang, mini bus pun berhenti disitu. rupanya ada penumpang lain yang mau turun. saya segera ikut turun, setelah membayar ongkos perjalanan pada si sopir.


                    foto dari Jembatan


saya pun terdiam sesaat. melihat apa yang ada didepan mata. indah sangat.
perlahan melintas di pinggir jembatan ini, sambil mengabadikan semuanya dengan kamera kesayangan.


                    para pencari ikan


didepan jembatan ini, berdiri beberapa warung kecil berjualan ikan-ikan yang sudah dikeringkan. sembari mengusik lelah selama perjalanan, saya akhirnya mampir disalah satu warung untuk membeli roti dan minum segelas es teh manis.


                    warung penjual ikan kering


beranjak dari warung tadi, saya segera turun ke bibir Danau. dengan melewati jalan kecil yang berada disebelah Mesjid. nampak perahu nelayan yang akan bergerak meninggalkan tempat ini. sementara disamping kiri yang agak berjauhan, berkumpul anak-anak kecil sedang bermain di pinggir Danau, dengan canda tawa riangnya.


                    perahu nelayan


                    si buyung


menurut informasi dari salah satu penduduk setempat, saya disarankan pergi ke salah satu bukit. untuk mendapatkan pemandangan yang lebih bagus lagi.
menapaki jalan disebuah tanjakan yang cukup terjal, sangat menguras tenaga. apalagi dari tadi terus berjalan kaki. dan diujung tanjakan ini, berdiri sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri.
dari sini kita bisa melihat panorama Danau Singkarak hampir keseluruhan.


                    seperti ini . . .



                    dan ini . . .

semilir lembayun yang menghempas, membuatku tertidur sejenak beralaskan rumput-rumput liar yang tumbuh mengitari sebuah pohon kelapa.
tak lama kemudian, saya tersadar karena hari semakin beranjak petang. kembali merapikan ransel dan peralatan lainnya, saya bergegas turun dan kembali berjalan melintasi jalan raya yang berada persis dipinggir Danau.

ada 1 cerita lucu, saat saya sedang berada dijalan ini.
tiba-tiba dari samping ada suara orang menyapa saya :

"hallo mister, where you going ?"

betapa kagetnya saya dibuatnya.
sambil berjalan, saya hanya berkata :

"mister matamu itu". ( hahahaha )

nggak tau apa orang sudah capek jalan kaki dari tadi, kirain saya wisatawan asing kah ?

tepat pukul 5 sore saya meninggalkan tempat ini. dan melanjutkan perjalanan ke kota Solok. sebagai tujuan wisata selanjutnya.


                    jalan menuju ke Kota Solok

Tidak ada komentar: