jika kita berangkat dari Kota Padang, banyak tersedia angkutan umum yang menuju ke tempat ini.
panorama Kota Sawahlunto
saya mengawali perjalanan ke Sawahlunto, dari Kota Solok. dengan menumpang mini bus yang mangkal di salah satu simpang 4. karena masih pagi, penumpang didalam mini bus baru beberapa orang.
"kita tunggu penumpang 5 orang lagi yah mas, baru kita berangkat". kata Bapak sopir mini bus ini.
"baiklah Pak". jawabku sambil pesen 1 cangkir kopi, sekedar mengusir lelah saat menunggu.
tak sengaja mataku tertuju pada 2 orang wanita wisatawan mancanegara, berjalan secara perlahan mendekati ke arah kami yang sedang duduk di salah satu warung kecil.
"ke Sawahlunto yah Pak ?". tanya salah satu dari mereka.
haahh. boleh juga nih bule bicara bahasa Indonesia nya.
walaupun agak tersendat, tapi cukuplah sebagai teman ngobrol selama perjalanan.
tak lama berselang, penumpang lain segera berdatangan dan mini bus perlahan meninggalkan tempat ini.
oiyah, 2 orang bule ini adalah backpackers yang berasal dari Polandia.
1 dari mereka sudah 3 kali berkunjung ke Indonesia. ( pantas saja bisa bicara bahasa Indonesia).
sementara yang 1 lagi baru pertama kali berkunjung ke Neg'ri tercinta ini.
dibutuhkan waktu 1 jam dan 15 menit, perjalanan dari Kota Solok ke Sawahlunto. dengan melewati ladang sawah dan perkampungan yang elok, tak bosan-bosannya mata memandang kel luar jendela selama pemandangan.
"Indonesia bagus". kata si bule tadi, sambil menunjukan jempol kanannya.
"sudah pernah ke Pulau Flores". tanyaku kembali.
"bulan Desember kami ke Flores". jawabnya lagi.
"waahh sama dong, Desember aku juga mau pulang ke Flores".
dan kami pun tukar nomor telpon. dan berjanji akan ketemu disana bulan Desember.
memasuki Kota, ditandai dengan kita melewati jalan turunan yang berkelok-kelok. dengan terlihatnya sebuah menara dari sebuah Mesjid yang cukup tinggi.
kesan pertama ketika masuk ke Kota ini adalah kebersihannya. iyah. nyaris kita tidak akan menemukan sampah yang berserakan di jalan-jalan.
salah satu sudut Kota
Kota yang rapih dan bersih. dibeberapa titik terlihat masih banyak gedung-gedung tua peninggalan Belanda yang sudah dialih fungsikan menjadi Perkantoran, Hotel, Museum dan dijadikan tempat tinggal.
karena masih pagi tempat ini belum dibuka. saya hanya foto-foto dari luar dan dipekarangannya saja.
didepan Museum ini terdapat beberapa lokomotif dan gerbong kereta tua yang sengaja dipajang.
mengenai 2 orang bule tadi, kami berpisah di pintu gerbang masuk Kota. mereka melanjutkan perjalanan ke lokasi bekas tambang batubara. yang sekarang sudah dibuat menjadi tempat wisata.
tempat pengolahan batubara
disebelah kiri Museum terdapat 3 buah bangunan berbentuk bundar yang cukup tinggi. ini merupakan tempat pengolahan batubara setelah diambil dari tambang.
bangunannya masih terawat dengan baik, dan masih terjaga keasliannya.
sungai kecil di tengah Kota
berjalan kearah depan tempat ini, kita akan melintasi alun-alun Kota yang indah. dan didepannya lagi terdapat sebuah jembatan, yang membelah sebuah sungai kecil di tengah Kota.
masih berjalan kearah depannya lagi, kita akan berada di sebuah Museum, namanya : "Museum Goedang Ransoem".
tampak depan
bangunan dibelakang Museum
ruangan didalam Museum
di tempat ini ada 3 bangunan utama :
bangunan pertama merupakan tempat penyimpanan pakaian adat dari beberapa daerah si Indonesia.
bangunan kedua dipergunakan sebagai dapur utama. dengan masih tersimpannya peralatan dapur kuno.
dan bangunan ketiga merupakan tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan tambang tempo dulu, serta foto-foto aktifitas di lokasi pertambangannya.
didekat tempat ini, masih ada lagi Museum lainnya. letaknya persis dipinggir sungai kecil.
"Museum Tambang Batubara Ombilin".
bangunannya tidak terlalu luas, namun sangat asri dan bersih.
Museum Tambang Batubara
beberapa peralatan dan perlengkapan tambang batubara kuno, masih tersimpan dengan baik disini. seperti peralatan komunikasi, perlengkapan pekerja tambang dan beberapa lainnya.
sementara disalah satu ruangan, ada sebuah miniatur sebuah tunel yang sengaja dibuat sesuai dengan bentuk aslinya.
ruangan didalam Museum
ruangan didalam Museum
didepan Museum ini, banyak ditemui gerobak para pedagang asongan. yang menjual kuliner khas Kota ini.
salah satunya adalah, "Sate Sawahlunto".
Sate Sawahlunto
jika sahabat traveller berkunjung ke Kota ini, jangan lupa mencoba cicipi kuliner ini. rasanya pedes, asem dan gurih gitu, hehehehe.
demikian ceritaku 1 hari keliling di Kota Sawahlunto . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar