Sabtu, 20 September 2014

Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng

senja perlahan mulai menyapa, disertai guyuran hujan yang semakin deras. ketika saya sampai di simpang 3 Desa Madusari, Kabupaten Wonosobo.
bergegas saya pun segera mencari tempat berteduh, sembari menepi disalah satu warung beratap terpal biru, yang berdiri persis dipinggir jalan Wonosobo - Dieng.

iyah. kali ini kembali melanjutkan petualangan ke salah satu Gunung di Wilayah perbatasan Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kendal.

Gunung Prau. dengan ketinggian 2565 meter diatas permukaan laut, merupakan salah satu tujuan favorit para pendaki gunung untuk mengisi waktu liburan.

Gunung ini tergolong pendek. namun pemandangan alam nya sangatlah indah jika kita sampai di puncaknya.
ada 2 jalur pendakian resmi yang sering dilewati untuk menggapai puncaknya.
pertama lewat Desa Patak Banteng. dan kedua bisa lewat Desa Dieng Kulon.

beranjak dari simpang 3 Desa Madurasi, atau bisa juga dari Terminal Mandolo Kota Wonosobo, dengan menumpang mini bus Jurusan Wonosobo - Dieng.
turun di Kantor Balai Desa Patak Banteng, yang letaknya berada disebelah kiri jalan.


Kantor Desa Patak Banteng


Base Camp di jalur pendakian ini berada dibelakang Kantor Balai Desa, masih berada satu bangunan dengan tempat ini.


Base Camp Patak Banteng
                   

pendakian kali ini rencananya akan bersama dengan sahabat dari Jakarta dan Semarang.
sambil menunggu kabar kedatangan mereka, saya istirahat sambil re-packing kembali peralatan pendakian.
Base Camp ini juga disediakan 2 kamar mandi yang cukup bersih.

cukup lama saya menunggu disini, dari sore.
dan tepat pukul 7 malam, ada informasi bahwa mereka kemungkinan lusa pagi baru sampai.
ditengah kebingunan itu, tak lama kemudian datang rombongan lain dari Jakarta berjumlah 7 orang.
setelah ngobrol sebentar, saya memutuskan untuk melakukan pendakian bersama mereka malam itu juga.

dan kami memulai pendakian tepat pukul 8 malam, menelusuri kelamnya malam diantara rumah-rumah penduduk.
trek awal berupa anak tangga yang cukup terjal, diapit perkebunan penduduk setempat yang terlihat samar -samar.

kebanyakan para pendaki lebih memilih mendaki dimalam hari. untuk menghindari cuaca panas dan sengatan sang mentari. tapi mendaki malam hari cukup berbahaya, karena keterbatasan jarak pandang.
waktu tempuh jalur ini ke puncak berkisar 4 - 5 jam perjalanan, dengan kontur tanah yang keras dan tanjakan-tanjakan curam siap menyapa kita sepanjang jalurnya.

sepanjang perjalanan kita bisa melihat keindahan lampu berwarna - warni di perkampungan dan Desa kecil yang membentang dibawahnya.
sembari merasakan hembusan angin pegunungan yang cukup dingin menembus kulit.
disarankan kenakan baju hangat dan jangan beristirahat dalam waktu yang lama. jangan sampai kedinginan. selalu menjaga kondisi dan suhu tubuh kita.
walaupun Gunung ini pendek, namun suhunya sangat dingin. seperti Gunung Papandayan di Jawa Barat.

karena pendakian malam hari, saya tidak sempat mengambil foto sepanjang perjalanan di jalur ini.
tanjakannya yang terjal, membuat kita selalu berhati-hati ketika melangkah dan berpijak.

setelah melewati sebuah tanjakan yang sangat terjal dan panjang, kita akan bertemu di sebuah jalanan yang landai.
itu sebagai petanda, bahwa sesaat lagi kita akan segera sampai di Camping Area Gunung Prau.


Camping Area
                   

pukul 12 malam, saya dan rombongan dari Jakarta sampai disini.
suhu yang dingin membuat kami segera pasang tenda dan mulai memasak untuk makan malam.
disekitar tempat ini sudah ada beberapa tenda pendaki lain yang berdiri agak berjauhan dekat bukit-bukit yang berjejer .
disarankan mendirikan tenda dibalik bukit ini, untuk menghindari terpaan angin secara langsung.

malamnya kita disuguhkan panorama alam yang luar biasa indahnya. dikejauhan nampak lampu-lampu yang menghiasi salah satu Kota.

karena lelah selama perjalanan, sebaiknya kita segera tidur, dan bersiap bangun esok subuh sembari menanti datangnya sang mentari.


View dari Gunung Prau
                   


Sepasang Kekasih. hehehehe
                   


siapkan kamera anda. dan dokumentasikan semua yang anda liat ketika saat-saat penantian terbitnya mentari dari ufuk timur cakrawala.
dari sini kita bisa melihat Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Penanggungan, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan Gunung Lawu dari kejauan.
sejelek apapun kamera anda, hasilnya pasti bagus ketika anda memotret disini.


foto dari Camping Area
                   

jika ingin berfoto ria, disekitar sini juga terdapat ladang Bunga Desi. yang tumbuh menghiasi hampir semua sisi lembah dan bukitnya.


Ladang Bunga Desi
                 

jika anda ingin ke puncak tertinggi, tinggal berjalan 15 menit melintasi jalur yang sedikit menanjak dibelakang Camp Area.
ditandai dengan adanya sebuah tulisan yang menempel di pohon pinus.


Puncak Gunung Prau
                   

dari sini kita bisa melihat Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng dengan Telaga Warna nya.


Dataran Tinggi Dieng
                       

bagaimana sahabat traveller, indah bukan ?
dijamin nggak bakal nyesal deh kalo sahabat traveller kesini.

untuk perjalanan pulang, sebaiknya melewati jalur yang berbeda. via jalur Dieng Kulon. sambil melihat pemandangan yang lain maksudnya. hehehehe.

sedikit info :
2 jalur ini, sepanjang perjalanannya tidak ada mata air.
disarankan siapkan air sesuai kebutuhan dan jumlah anggota. jangan kurang. kalau lebih sangat dianjurkan.


Ladang Sabana
                 

perjalanan pulang via Dieng Kulon, trek awal kita akan melintasi sabana yang sangai indah. naik turun di bukit-bukit kecil yang berjejer.
dikejauan nampak menara Repeater. setelah kita melewati sebuah punggungan dengan jurang dalam di kiri-kanannya.


Jalur menuju Menara Repeater
                   

dari sini dibutuhkan waktu 30 menit lagi agar kita bisa sampai ke Pos Menara Repeater.


foto dari Menara Repeater
                   

setelah melewati tempat ini, kita akan melintas si sebuah jalan turunan yang sangat terjal. disarankan lebih hati-hati, karena kontur tanahnya miring dan tidak beraturan.
gunakan akar-akar pohon atau ranting yang menjuntai sebagai pegangan.
waktu tempuh dari Pos Menara - Desa Dieng Kulon berkisar 1 - 2 jam. dengan melewati rimbunan pohon pinus sepanjang jalan.

dijalur ini ada beberapa persimpangan jalan. terus ikuti petunjuk arah yang menempel di batang-batang pohon.
akhir dari jalur ini, ditandai dengan kita memasuki area perkebunan penduduk khas dataran tinggi.


menuju Desa Dieng Kulon
                   

dari sini waktu tempuh ke Desa Dieng Kulon 30 menit lagi.
dan akan ditandai dengan adanya jalan raya yang cukup lebar menuju ke Wonosobo.


Tidak ada komentar: