Minggu, 03 Mei 2015

10 alasan mendaki Gunung


Naik gunung adalah aktivitas yang bagi sebagian orang dianggap membuang-buang waktu dan kurang kerjaan. Memang wajar kalau ada yang berpendapat demikian karna faktanya naik gunung memang tidak menghasilkan apa-apa jika dilihat secara kasat mata. Sudah begitu, naik memang bikin capek dan membuat energi terkuras

Buat kamu yang masih punya pikiran demikian sebaiknya segera ubah persepsi tersebut. Meski kelihatannya naik gunung cuma membuat badan jadi lelah dan kaki pegal, ada banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang bisa kita dapat dari naik gunung. Berikut ini adalah 10 alasan kenapa kamu harus naik minimal sekali seumur hidup

1. Naik gunung mengajarkan kita untuk fokus

Beberapa orang beranggapan bahwa pendaki gunung adalah orang yang tidak punya tujuan dan hidupnya terkesan berantakan. Padahal, sejatinya bukan seperti itu kenyataannya. Pendaki gunung justru adalah orang yang punya tujuan jelas yakni puncak gunung. Mendaki gunung juga mengajarkan kita untuk fokus pada satu tujuan. Jika saat mendaki kita harus tetap fokus untuk bisa sampai ke puncak, dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menggunakan konsep yang sama untuk fokus pada satu tujuan sampai tujuan itu benar-benar tercapai sebelum pindah ke tujuan yang lain

2. Mendaki gunung mengajarkan tentang hidup yang fluktuatif

Hidup ini memang seperti roda. Kadang diatas kadang dibawah. Mendaki gunung akan mengajarkan kita untuk memahami konsep hidup yang simple ini. Track pendakian tidak melulu lurus dan datar. Track pendakian terdiri atas tanjakan dan turunan. Ada saat dimana kita harus berjuang dengan peluh saat melewati tanjakan, ada saat dimana kita bisa berjalan lebih santai saat melewati track yang nenurun. Di dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering dihadapkan pada masalah yang serupa. Kadang santai kadang harus berpusing ria

3. Naik gunung mengajarkan kita untuk teliti dan cermat

Mendaki gunung juga dibutuhkan perhitungan yang cukup teliti. Misalnya saja kita harus bisa memperkirakan apakah perbekalan yang kita bawa akan cukup untuk survive selama beberapa hari. Kita juga harus mampu memprediksi waktu kapan kira-kira kita akan sampai pos pendakian untuk beristirahat dan mendirikan tenda. Perhitungan-perhitungan tersebut akan mampu mengajarkan kita untuk lebih teliti dan cermat

4. Mendaki gunung mengajarkan kita arti kesabaran

Jika kita sudah menetapkan puncak sebagai tujuan pendakian maka kita harus mau untuk bersabar. Kita harus bersabar untuk melangkahkan kaki, langkah demi langkah untuk bisa sampai ke tujuan: puncak. Sabar memang menjadi salah satu kunci seseorang untuk meraih kesuksesan. Namun tidak banyak orang yang benar-benar bisa menerapkan konsep kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mendaki gunung kita akan benar-benar bisa meresapi apa arti kata sabar yang sesungguhnya

5. Mendaki gunung mengajarkan kita arti perjuangan

Perjuangan dalam hidup, sekecil apapun itu, wajib untuk dihargai. Sebagai manusia terkadang kita lupa untuk memberikan penghargaan atas apa yang kita lakukan. Terlebih atas usaha orang lain. Kita sering kali tampak acuh dan tidak mau tahu tentang apa yang orang lain lakukan untuk kita. Mendaki akan membuat kita lebih peka terhadap perjuangan hidup. Apapun bentuknya

6. Mendaki gunung mengajarkan kita untuk lebih menghargai proses

Masih banyak orang yang ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya namun tidak mau membayar atas kesuksesan tersebut. Masih banyak orang yang maunya cepat sukses tanpa mau melewati serangkaian prosesnya. Misalnya saja, banyak mahasiswa yang ingin mendapatkan nilai bagus dalam mata kuliah tertentu namun tidak mau belajar. Ketika ujian ia lebih memilih menyontek teman atau yang lebih parah: menyuap bagian administrasi untuk menaikkan nilai mata kuliah tertentu

Apapun yang menjadi tujuan hidup kita, semuanya membutuhkan proses yang tidak gampang. Bahkan untuk makan mie instant saja yang jelas-jelas sudah “instant” kita masih harus memasaknya. Untuk bisa menikmati pemandangan indah dari puncak gunung kita harus mau untuk berproses. Mengayunkan kaki langkah demi langkah untuk bisa sampai ke puncak. So, nothing instant in this world

7. Mendaki gunung membuat kita lebih menghargai ciptaaan Tuhan

Pemandangan yang akan kita dapatkan saat naik gunung adalah sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kalimat ataupun puisi seindah apapun!. Kamu tak akan semakir sadar bahwa ciptaaNya memang sungguh luar biasa. Saat sudah berada di puncak dan menikmati pemandangan yang indah, kamu akan semakin sadar bahwa alamnya ini sangat luas. Kamu juga akan semakin menghargai ciptaanNya ini dan berusaha untuk menjaganya demi anak cucu.

8. Mendaki Gunung Akan Menjadikanmu Pribadi Yang Ramah

Keramah-tamahan antar pendaki adalah hal yang sangat lumrah dijumpai saat pendakian. Meskipun baru pertama kali ketemu, pada pendaki tidak akan pernah merasa sungkan dan canggung untuk menyapa satu sama lain di track pendakian. Saat ada pendaki yang sedang berisitrihat, pendaki lain biasanya akan menyapa dengan ramah. Mendaki gunung akan menjadikan kamu menjadi pribadi yang lebih ramah dan bersahabat

9. Mendaki Gunung Mengajarkan Untuk Hidup Mandiri

Mau tidak mau, seorang pendaki harus hidup dengan perbekalan yang seadanya saat melakukan pendakian untuk bisa survive. Pendaki juga dituntut untuk tidak manja dan bisa menjaga diri sendiri. Hal ini akan membuat kita menjadi orang yang lebih mandiri. Saat mendaki kita akan belajar untuk bisa masak sendiri, melipat sleeping bag, packing dll. Ini akan membuat kita menjadi pribadi mandiri yang tangguh

10. Mendaki Gunung Akan Membuat Kamu Lebih Mecintai Indonesia

Indonesia adalah negara cantik dengan keindahan alam yang tiada duanya. Saat di puncak gunung kamu akan disuguhi oleh indahnya pemandangan alam yang mempesona. Sebagai contoh adalah indahnya pemandangan yang disuguhkan oleh puncak Rinjani. Hamparan biru danau Segara Anak serta Gunung Barujadi ditengahnya. Itu hanyalah sebagian kecil dari keindahan alam Indonesia. Tak heran jika banyak pendaki yang dengan bangga mengibarkan bendera merah putih ketika berhasil sampai ke puncak.


Tidak ada komentar: